Iklan

Jumat, 27 Maret 2015

Bagaimana menyikapi kegagalan

Ada tiga orang sahabat yang sudah bersahabat sejak mereka kelas 2 SMP, sebutlah namanya Budi, Andri dan Joni. Ketiga sahabat ini akrab sekali hingga mengerjakan PR pun mereka mengerjakan bersama meskipun yang terlihat mengerjakan soal hanya Joni. Ketiganya terbilang unik dan memiliki ciri khas masing-masing. Suatu ketika, pada saat kelulusan SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) ketiganya sama sama gagal dalam tes masuk namun ada satu yang menarik dari mereka, ternyata beragam reaksi yang mereka lakukan. Joni misalnya, dia tidak merasa sedih ataupun merasa gagal justru lebih semangat lagi dalam belajar, dalam hatinya terbersit bahwa tahun depan dia harus mencoba lagi ikut SPMB dan belajar lebih giat lagi untuk bisa masuk PTN favoritnya. Lain halnya dengan Andri, sesudah pengumuman SPMB si Andri terlihat begitu murung dan bersedih, tak ada semangat hidup dan merasa tak berarti dalam hidup. Lain lagi ceritanya dengan si Budi, dia terlihat begitu cuek dan masa bodoh dalam kegagalannya dalam menempuh tes SPMB dia terkesan apatis.

Sahabat yadi sekalian, dari kisah diatas dapat kita simpulkan bahwa kita bebas dalam menentukan sikap dalam menerima kegagalan atau memperoleh keberhasilan yang tertunda. Setiap orang bebas mengekspresikan apa pun yang dia rasakan termasuk menyikapi kegagalan, namun alangkah baiknya jika kita dapat menyikapi kegagalan itu dengan positif dan benar.

Bagaimana kita mensikapi kegagalan? Andreas Harefa dalam buku ”Mematahkan Belenggu Motivasi” mengajak kita mensikapi kegagalan dengan 5 persepsi:

• Persepsi dan sikap mengenai kegagalan adalah bahwa anda belum gagal sebelum memutuskan untuk berhenti berusaha. Seperti contoh pendiri KFC Colonel Sanders yang pernah ditolak 1009 kali ketika menawarkan ide menjual ayam goreng dengan resep khusus.

• Kegagalan tidak mampu menghancurkan gairah hidup jika kita yakin masih ada hari esok. Selama kita yakin masih ada hari esok maka kegagalan, musibah, kesulitan, serta problema apapun tidak akan mampu mengikis habis motivasi dan semangat juang kita untuk bangkit

• Kegagalan juga tidak akan membuat kita kehilangan motivasi dan semangat untuk berkarya.

• Kegagalan perlu disikapi dengan selera humor yang tinggi. Tertawalah karena mungkin selama ini kita terlalu mengandalkan motivasi eksternal (gaji, fasilitas, mobil, rumah) dan kurang mengandalkan motivasi internal (tanggungjawab, keinginan berkembang, ibadah). Tertawakanlah cara hidup kita yang mungkin boros dan suka berhutang

• Kegagalan dapat dilihat sebagai satu-satunya jalan mendekatkan diri pada keberhasilan

Terima Kasih Semoga Bermanfaat
Bandung, 27 Maret 2015 (Ditulis oleh Yadi Suryadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar