Iklan

Minggu, 22 Juni 2014

Peran Orang Tua dan Guru dalam perkembangan Pubertas anak

Puber atau balig adalah fase matangnya kelenjar reproduksi dan bertambahnya pengetahuan seks pada anak yang mengantarkannya menuju kedewasaan (Dr. Akram Ridha,2006). Pada anak perempuan, terjadinya haid (menstruasi) pertama merupakan salah satu tanda bahwa ia sudah puber.


Haid pertama ini biasanya memberikan keistimewaan dan kenangan tersendiri bagi sang anak. Setiap anak akan memiliki perasaan yang berbada-beda tergantung pada pengetahuan yang dimilikinya. Sebagian dari mereka ada yang merasa bingung, sedih, gemetar, tidak peduli, dan ada juga yang merasa bangga dengan dirinya (ia merasa sudah menjadi orang dewasa).


Sebelum masa puber tiba, orang tua sebaiknya sudah membekali anak dengan pengetahuan tentang masalah dan bagaimana menghadapi fase ini. Cara menyampaikannya tentu harus dengan penjelasan yang sederhana dan sesuai dengan pemahaman anak-anak. Hal ini penting, supaya pada waktunya anak tidak merasa kaget, malu, cemas, gelisah, dan tertekan. Anak akan memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya dan tahu bagaimana seharusnya ia bertindak.


Di bawah ini adalah beberapa peran orangtua membantu anak menghadapi masa puber, di antaranya adalah:
  • Memberikan penjelasan kepada anak bahwa haid adalah hal yang alami yang tidak perlu dikhawatirkan.
  • Mengajarkan kepada anak bagaimana cara ’membersihkan darah’ dan menjaga kebersihannya.
  • Menjelaskan dengan bijaksana tentang pentingnya menjaga diri dari perilaku pelecehan seksual.
  • Membantu memilih atau membeli bra dan pembalut wanita, apabila anak masih merasa risi dan malu untuk melakukannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar